Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
  • PORTAL KATINGAN
blog-img-10

Posted by : RendyPKP

Pengajian Akbar dan Santunan Yatim di Katingan Kuala Jadi Momentum Perkuat Nilai Sosial dan Keagamaan

Portal KatinganDesa Jaya Makmur, Kecamatan Katingan Kuala, menjadi titik kumpul ratusan warga dalam Pengajian Akbar dan kegiatan sosial santunan anak yatim, Sabtu (5/7/2025), yang digagas masyarakat setempat sebagai wujud nyata penguatan nilai-nilai Islam dan kepedulian sosial di momen pergantian Tahun Baru Islam 1447 H. Wakil Bupati Katingan, Firdaus, hadir langsung bersama Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Katingan, NyTri Windarti Firdaus, dan jajaran Pemerintah Kecamatan Katingan Kuala.

Berbeda dari acara seremonial keagamaan pada umumnya, kegiatan ini diwarnai dengan aksi sosial yang langsung menyasar kelompok rentan, khususnya anak-anak yatim. Penyaluran santunan bukan hanya menjadi simbol empati, tetapi juga bentuk tanggung jawab sosial warga terhadap sesama di lingkungan mereka.

“Ini bukan sekadar pengajian. Ini momentum memperkuat nilai solidaritas dan menegaskan bahwa semangat hijrah juga berarti bergerak bersama untuk kebaikan sosial,” ujar Firdaus dalam sambutannya.

Ia juga menekankan bahwa kegiatan keagamaan yang berbasis komunitas seperti ini harus terus diperkuat sebagai ruang belajar sosial yang inklusif dan transformatif, terutama di daerah pesisir seperti Katingan Kuala yang punya tantangan pembangunan tersendiri.

Tri Windarti Firdaus menambahkan, peran organisasi perempuan dalam mendukung kegiatan sosial-keagamaan merupakan bentuk nyata kontribusi perempuan dalam pembangunan moral masyarakat. “Kepedulian terhadap anak yatim adalah tugas bersama. GOW hadir bukan hanya mendampingi, tapi menjadi bagian dari solusi sosial,” ungkapnya.

Acara ditutup dengan tausiah dari Ustazah Ufti Adenda Aulia asal Tegal, Jawa Tengah, yang mengajak jamaah untuk menjadikan tahun baru hijriah sebagai waktu memulai langkah-langkah perubahan, baik dalam pribadi maupun dalam kontribusi sosial terhadap lingkungan.

Pengajian ini memperlihatkan bahwa kegiatan keagamaan bisa menjadi medium efektif untuk menggerakkan solidaritas, memperkuat jaringan sosial, dan menanamkan nilai moral secara kolektif—bukan hanya simbol perayaan, tapi gerakan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.